free web site traffic and promotion

Liga Sepak Takraw Antar Lembaga Kemahasiswan Se-Kota Jambi 2011

Diposkan oleh Unknown on Tuesday, July 26, 2011

Syahruddin Demat (Ketua Umum IPMR Jambi)
Sepak Takraw adalah sebuah cabang Olahraga yang saat ini kurang di gemari oleh masyarkat khususnya kaum muda sehingga sangat jarang sekali di pertandingkan khususnya di Kota Jambi, dengan inisiatif para kaum muda terpelajar dari Riau yang berdomisili di kota Jambi yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau (IPMR) Jambi yang di Ketuai Oleh Syahruddin Demat berinisiatif melaksanakan Liga sepak takraw antar lembaga kemahasiswaan se-kota jambi dengan tujuan mempererat tali silaturrahim antar lembaga kemahasiswaan, mencari bibit atau atlit-atlit muda dan memperkenalkan IPMR Jambi di Intern maupun Ekstern Kota Jambi, di mana kegiatan ini sangat di dukung oleh KONI Jambi dan para pengurus PSTI Propinsi Jambi, Dispora Propinsi Jambi dan para Dewan Penasehat dan Pembina IPMR Jambi.

Kegiatan sepak takraw ini di laksanakan pada tanggal 20 Juli - 26 Juli 2011 di lapangan takraw IPMR Jambi (Sekretariat) yang di ikuti oleh 20 Lembaga Kemahasiswaan yang ada di kota jambi dengan memperebutkan Tropi dan Hadian Jutaan Rupiah.

"Semoga dengan kegiatan sepak takraw ini dapat memepererat tali silaturrahim antar sesama lembaga kemahasiswaan yang ada di kota jambi dengan mengedepankan sportivitas dan dengan kegiatan ini juga dapat menjadi pelopor bagi para lembaga kemahasiswaan untuk melakukan kegiatan yang sama di lain waktu, dan yang terpenting semoga PSTI Propinsi Jambi bisa menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin tahunan untuk IPMR Jambi" kata Syahruddin Demat (Ketua Umum IPMR Jambi) saat sambutannya dalam acara pembukaan.
More aboutLiga Sepak Takraw Antar Lembaga Kemahasiswan Se-Kota Jambi 2011

Renungan Kehidupan

Diposkan oleh Unknown on Tuesday, July 19, 2011

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu mengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, menggangu adik dan kakaknya,

Membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketika ia menyadari
kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya.

Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah,
tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok kan bisa”.

Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain.

Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, mengerjakan PR dari sekolah, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua sahabat-sahabatnya yang paling baik.

Setelah kepindahannya ke kota untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, kuliah dan keterlibatannya di berbagai organisasi intern maupun eksteren kampus membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk dengan aktifitasnya.

Tentu, dia rindu untuk bertemu sahabat-sahabatnya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya sahabat-sahabat baru selalu mau diajak keluar.

Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon sahabat-sahabatnya di kampung.

Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya.

Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk kekasihnya, atau pun mengingat hari ulang tahun kekasihnya dan juga hari jadian mereka. Itu tidak masalah baginya, karena kekasinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.
Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada kekasihnya "I Still Loving You serta ingin memberikan sebuah cincin putih kepadamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya."

Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun sahabat-sahabatnya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada hubungan persahabatan mereka. Sahabat-sahabatnya mulai menjauhinya,

Suatu hari, kemalangan datang pada dirinya, ketika itu kekasihnya menyatakan ingin mengakhiri hubungan percintaan yang di jalinnya, karena kekasihnya itu telah memilih seseorang pengganti dirinya yang lebih perhatian kepadanya.

Dia baru sadar saat kekasihnya ingin meninggalkannya. Sebelumdia sempat berkata "I Still Loving You serta ingin memberikan sebuah cincin putih kepadamu",

Kekasihnya telah meninggalkanya. Dia sangat terpukul dengan kejadian itu dan mencoba menghibur diri sendiri melalui bermain gitar sambil bernyanyi. Tetapi dia tetap merasa kesepian, dia mencoba menghubungi sahabat-sahabatnya untuk menemaninya, tapi dia barus sadar bahwa sahabat-sahabatnya tidak mau lagi berkomunikasi dengan dia karena kesombongannya dulu dan merekapun sibuk dengan pekrjaannya masing-masing.

Tidak ada yang peduli dengan dia, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka semua yang mencintainya.

Dengan keterpurukannya, datang seorang sahabat yang belum ia kenal menghampirinya, dan merekapun berjabat tangan untuk berjabat tangan untuk sebuah persahabatan baru, meeka pun menceritakan kejadian yang menimpanya kepada sahabat barunya itu,

Setelah bercerita panjang lebar, sahabat baruya pun ingin bergegas pergi karena ada aktifitas yang harus ia selesaikan, Saat dia mau pergi, dia meninggalakan banyak pesan serta masukan kepadanya agar tidak selalu dengan kebiasaan buruk seperti yang pernah di lakukanya dan dia pun sadar dan berkata kepada dirinya sendiri, "Aachh, seandainya saja aku menyadari ini dari dulu, mungkin kejadiannya gak seperti ini”.

Dia pun menangis dengan airmata dipipinya sambil berkata “ Ya Allah Terima kasih Engkau Telah memberikan aku sebuah pelajaran yang sangat berarti dan mengutus hamba-Mu untuk datang menyadarkan aku, aku berjanji kepada-Mu akan merubah semua kebiasaan buruk yang telah menghancurkan kehidupanku selama ini”.

Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu nggak pernahberhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata telah maju terlalu jauh.

Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah, Jika kamu merasa ingin mendengar suara sahabatmu, jangan ragu-ragu untuk menghubunginya segera.

Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dan cinta dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu
More aboutRenungan Kehidupan

Arti Sebuah Perjuangan

Diposkan oleh Unknown

Dalam era sekarang ini dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dicapai ummat manusia, yang namanya perjuangan mungkin telah menjadi kata asing ditelinga orang-orang dengan aktivitas dan kesibukan yang telah membudaya dalam kehidupan kesehariannya. Rutinitas hidup yang dilakukan dalam keseharian mungkin telah membuat mati rasa kritis dalam dirinya. Manusia yang kemudian lebih dikenal dengan manusia modern ternyata mengalami gangguan dalam memahami sebuah perjuangan.
Di era yang serba kapitalistik ini nilai-nilai perjuangan telah bergeser menjadi egoisitas yang semakin tinggi. Ego yang telah menguasai sebagian rasa dan pikiran manusia modern tadi pada waktu selanjutnya ternyata membutakan mata hati, untuk melihat ketidakadilan yang telah terjadi akhir-akhir ini. Ketidak adilan yang pada akhirnya menyengsarakan pada pihak tertindas rupanya tidak disadari oleh manusia yang merasa dirinya sebagai manusia modern.
Ciri modern yang mereka sandang ternyata hanya masalah gaya hidup mereka saja, namun sikap dan hati nuraninya masih ketinggalan jauh. Kemanusiaan yang selama ini harusnya mendarah daging dalam jiwa dan kepribadian manusia modern, nampaknya makin tergerogoti dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lalu apa arti perjuangan dalam masa kini? Konflik hidup yang semakin tidak jelas dan cenderung mengikuti hukum rimba ini harus segera ditangani. Entah kita berada pada posisi mana. Apakah sebagai pengambil kebijakan, kalo kita pada posisi ini kita harus mampu membuat kebijakan yang benar-benar membela kepentingan rakyat banyak, bukan kebijakan yang membuat sengsara banyak rakyat. Contohnya kebijakan menaikkan harga minyak itu adalah salah satu tindakan yang menyengsarakan rakyat, karena efek dominonya lebih hebat dari peningkatan harga minyak itu sendiri.
Kalo kita sebagai rakyat, apa yang kita perbuat. Hendaknya kita tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, misalnya kalo posisi sebagai pedagang, janganlah suka menipu pembeli terhadap barang dagangan kita. Kalo bagus katakana bagus, kalo ada cacat katakana dimana cacatnya. Jangan sampai menipu kalo kita itu kulakannya sudah mahal, padahal murah. Berusahalah jujur terhadap segala sesuatunya.
Kalo kita sebagai pemakai jasa umum, bus misalnya, janganlah sekali-kali kita mencopet atau menjambret harta milik orang. Hal ini selain merendahkan kita sendiri, kalo kita tertangkap, selain memalukan kita juga akan babak belur. Selain itu jangan sampai kita buang sampah sembarangan, meskipun itu hanya bungkus permen yang dalam anggapan kita itu barang yang sederhana bahkan remeh.
Kalo kita sebagai ibu rumah tangga, jangan sampai kita itu menjelekkan keburukan orang dengan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Jangan sampai kita termakan gossip yang terkadang memancing emosi kita untuk ikut-ikutan, padahal kita tidak ada kaitannya sama sekali. Trus bagi media seperti televise, hendaknya tidak menayangkan tayangan yang tidak mendidik. Masih banyak tayangan mendidik yang layak dan diinginkan masyarakat. Tayangan yang bersifat informatif dan mendidik hendaknya mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perjuangan hidup dewasa ini, hendaknya tidak diartikan sebagai perjuangan individual. Akan tetapi sebagai perjuangan bersama untuk mewujudkan kemajuan bersama. Perjuangan untuk mewujudkan keadilan di muka bumi. Perjuangan memerangi kemiskinan, kebodohan dan eksploitasi kelemahan orang lain di atas kelebihan orang tertentu.
More aboutArti Sebuah Perjuangan

Organizational Experince

Diposkan oleh Unknown on Friday, July 15, 2011

Organisasi itu berasal dari bahasa Yunani namanya adalah Orgonon yang berarti alat, pada dasarnya telah banyak para ahli menyampaikan pengertian dari sebuah kalimat Organisasi, dan tidak ada perbedaan prinsip. Organisasi itu adalah dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

Berorganisasi menurut saya sangat penting bagi kehidupan sehari-hari karena menambah wawasan dan mendapatkan banyak sahabat.

Sedikit bercerita tentang pengalaman organisasi ku :

1. Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau (IPMR) Jambi Periode 2010-2012
2. Direktur Lembaga Semi Otonom Bidang Energi dan SDM Forkom IPEMARI Se-Indonesia Periode 2011-2013
3. Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Tanah Merah Riau (IPMATARI) Jambi Periode 2005-2007
4. Sekretaris Umum Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Indonesia Sulawesi Selatan (IKAMI SULSEL) Cabang Jambi 2010
5. Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi IKAMI SULSEL Cabang Jambi Periode 2008-2010
6. Ketua III Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau (IPMR) Jambi Periode 2008-2010
7. Wakil Bendahara Umum LSM BERANTAS Kab. Tanjab Timur 2010
8. Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Fak. Ekonomi UNBARI Jambi 2007
9. Koordinator Aliansi Mahasiswa Kec. Tanah Merah Riau Wilayah Jambi 2009
10. Pengurus BEM UNBARI Jambi 2008

Pelatihan dan Kegiatan :
  1. Musyawarah Nasional (MUNAS) IKAMI SULSEL ke XVI di Yogyakarta 2012
  2. Dialog Kebangsaan PB IKAMI SULSEL di Yogyakarta 2012
  3. Dialog Kebangsaan IKA PMII di Jambi 2011
  4. Seminar Nasional Forkom IPEMARI Se-Indonesia di Jakarta 2011
  5. RAKERNAS Forkom IPEMARI Se-Indonesia di Jakarta 2011
  6. MUNAS Forkom IPEMARI Se-Indonesia di Bogor 2011
  7. Seminar Pendidikan Nasional IMTAJBAR di Jambi 2010
  8. Seminar Pelatihan Kepemimpinan Dasar BEM Fak. Ekonomi 2010
  9. Musyawarah Besar Tahunan LSM BERANTAS di Jambi 2010
  10. Seminar Pelatihan dan Kebudayaan Sulsel IKAMI Sulsel Cab. Jambi di Jambi 2010
  11. Musyawarah Nasional (MUNAS) IKAMI SULSEL XV di Bandung 2009
  12. Tim Pemantau Independent Ujian Nasional SMA dan SMP Sederajat di Jambi 2008
  13. Pelatihan Teknis TPI UN SMA dan SMP Sederajat di LPMP Jambi 2008
  14. Rapat Pimpinan Nasional Ikami Sulsel di Bali 2008
  15. Rapat Kerja (RAKER) Ikami Sulsel Cab. Jambi 2008
  16. Koordinator KPU-M Fak. Ekonomi dalam Debat Kandidat Capres dan Wapres Pemilu Raya Mahasiswa Unbari 2007
  17. Pendidikan Pertama Anggota (PPA) FMN Cab. Jambi 2005
  18. Spektrum Fak. Ekonomi Unbari 2004
  19. Dan Masih banyak lagi pengalaman kegiatan yang tidak bisa saya tulis .... !!!
Kurangnya orang-orang yang berminat dalam berorganisasi disebabkan kurangnya pemahaman akan fungsi, manfaat positif dan bentuk organisasi itu sendiri. Tanpa disadari saya aktif di dalam berbagai organisasi selama ini dapat memberi manfaat positif yang akan saya rasakan ketika terjun di lingkungan masyarakat.

Ketika aktif di berbagai organisasi saya diajarkan untuk belajar bertanggung jawab, mengembangka karakter yang ada di dalam diri, bersosialisasi, memperluas jaringan, belajar administrasi, kemampuan berbicara atau beretorika dengan baik, mengelolah even-even atau kegiatan, dan juga kita memilki kemampuan manajemen, melatih kerja tim, Jiwa kepemimpinan serta berbagai sarana aktualisasi minat dan bakat.  

Maka dari itu, saya menyarankan Belajarlah dari sebuah pengalaman karena pengalaman adalah guru yang sangat berharga ... !!!
Mari persiapkan diri sejak dini dan siaplah menyongsong masa depan yang penuh tantangan

Ok Thanks ... Salam Revolusi !!!
More aboutOrganizational Experince

Memory of My Life Journey

Diposkan oleh Unknown on Tuesday, July 12, 2011



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Berawal dari sebuah desa terpencil yang dinamakan Desa Kuala Enok-Kecamatan Tanah Merah sebelah selatan dari Kabupaten Indragiri Hilir Riau, ada seorang Ibu yang tengah melahirkan seorang anak bayi yang kata orang sangat mungil dan menggemaskan pada saat itu. setelah beberapa hari anak bayi yang mungil itu di beri nama Syahruddin Demat. yang mana "Syahruddin"  itu bermakna Bulan Agama dan "Dema" merupakan singkatan dari kedua orang tuaku yaitu Ayah "Daeng Mattari" dan Ibu "Daeng Mattajang".

Di dalam keluarga aku merasa sangat bahagia, karena ada banyak yang menjagaku dan menasehatiku, aku memilki saudara perempuan 4 (empat) orang (kakak), saudara laki-laki 1 (satu) orang (abang) dan adik laki-laki 1 (satu) orang dan saya berada dalam posisi anak yang ke 6 (enam) dari 7 (tujuh) bersaudara.

Semasa kecilku, kehidupanku di penuhi dengan permainan, apalagi semasa saya mulai masuk sekolah di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) yang dimana letak sekolah itu tidak jauh dari kediaman orang tuaku, hanya bermodalkan jalan kaki. semasa saya sekolah di MI ada banyak cerita dan kenangan semasa kecil dulu, mulai dari sebuah tangisan anak kecil ketika di marahi oleh Bapak dan Ibu Guru, belajar sholat dan mengaji, ikut perlobaan, sampai tertawa terbahak-bahak bersama teman-temanku dan akhirnya sampai kelulusan di umumkan untuk menuju sekolah menengah pertama.

Tamat dari Madrasah Ibtidaiyyah (MI), kedua orang tuaku mengarahkan aku untuk melanjutkan sekolah ke Madrasah Tsanawiyyah atau sering di sebut MTs, dan aku pun berbesar hati menerimanya, karena sekolah  itu tepat di belakang rumahku sehingga mempermudah dan mempercepat akses aku ke sekolah alias jarang terlambat, tidak sama dengan sahabat-sahabatku yang lain harus melalui jalan yang jauh untuk sampai ke sekolah dan terkadang terlambat sehingga di tidak izinkan tuk mengikuti pelajaran pertama.

Hari pertama aku duduk di bangku sekolah MTs kelas I C sangatlah menyenangkan karena aku bisa bertemu kembali sama sahabat-sahabatku semasa MI dulu dan mendapatkan sahabat-sahabat baru. Proses demi proses aku belajar untuk beradaptasi dengan semua ilmu pengetahuan yang di ajarkan oleh para tenaga pengajar di MTs agar aku bisa membahagiakan kedua orang tuaku, dan alhumdulillah semua proses yang aku lalui di masa MTs berbuah hasil yang membanggakan karena aku selalu masuk di kuota 10 besar siswa terbaik mulai dari kelas I sampai kelas III dan bahkan sampai aku tamat dari MTs.

Pada suatu saat di mana aku masih berusia 10 tahun, aku sudah merasa kehilangan sosok wanita (Ibu) yang sangat saya banggakan, karena Dia telah bersusah payah telah melahirkan aku, Dia selalu ada di dekatku dan selalu mensehatiku ketika aku berada di jalan yang salah. Yang mana pada saat usia ku yang belum dewasa aku masih sangat membutuhkan seorang Ibu, tapi apa mau dikata Allah berkehendak memanggil hamba-Nya karena Dia adalah Maha Sang Pencipta segalanya. Dan yang pasti nama Ibuku akan selalu terpatri dalam hatiku dan tak akan tergantikan oleh wanita manapun.

Semasa umur ku sudah mencapai usia 12 Tahun dan saya pun masih duduk di bangku sekolah MTs kelas III waktu itu, aku mencoba belajar untuk mandiri dengan mencari penghasilan sendiri seperti para sahabat-sahabat ku di dekat rumah ku, mereka semua mencari penghasilan sendiri dan tetap saja sekolah untuk membantu ekonomi keluarga, meskipun pekerjaan itu terbilang pekerjaan sangat melelahkan dan menyita waktu banyak, yang pasti minimal uang jajan di sekolah tidak di subsidi lagi sama orang tua. dan pekerjaaan itupun saya tekuni hampir 8 (delapan) tahun. karena orang tuaku hanyalah seorang petani, terlebih lagi harus membiayai sekolah ke tujuh anak-anaknya dan kebutuhan sehari-hari dalam keluarga.

Setelah saya lulus sekolah di MTs saya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 01 Tanah Merah. di mana saat itu ada banyak kenangan indah mulai dari persoalan Ilmu Pengetahuan, tentang cinta, kebersamaan bersama sahabat-sahabat, tangisan dan kebahagiaan dan ada banyak lage, seperti halnya syair lagu yang di tulis oleh Alm. Chrisye yang berjudul "Kisah Kasih di Sekolah".

Selama proses 3 (tiga) tahun aku duduk di bangku sekolah SMA, tiba lah saat-saat yang menegangkan karena akan ada pengumuman kelulusan tingkat SMA, pada saat itu semua sahabat-sahabatku pada berdo'a agar mereka lulus termasuklah saya. dan Alhamdulillah pada saat itu saya dinyatakan lulus dari sekolah dan saya pun bersyukur kepada Allah SWT dan orang tuaku pun merasa bangga dan senang mendengarnya.

Setelah lulus dari SMA saya mencoba memberanikan diri untuk berbicara kepada orang tuaku mengenai kelanjutan pendidikanku ke perguruan tinggi dan orang tuaku pun sepakat dan mengamini keinginanku, seperti halnya para saudara-saudaraku (Kakak) yang mampu menyandang gelar kesarjanaannya.

Berangkat meninggalkan orang tua, keluargaku dan daerah kelahiranku dengan berbekalkan ijazah SMA, saya mencoba mendaftarkan diri di salah satu perguruan tinggi kota Jambi dengan memilih jurusan ekonomi manajemen, dan Alhamdulillah saya pun lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru dan sah menyandang status sebagai mahasiswa. yang paling ironisnya ada banyak sahabat-sahabatku di masa SMA dulu yang tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena keterbatasan finansial keluarganya, tapi saya tidak pernah merasa bangga jadi Mahasiswa dan tidak mengkerdilkan ketika bertemu dengan mereka karena mereka sahabatku dan merekalah yang telah mengisi hari-hari ku semasa sekolah dulu.

Saya tidak pernah menyangka kalau saya bisa seorang Mahasiswa, karena yang saya tahu jadi Mahasiswa itu tidak gampang dan sangat sulit, sehingga saya mencoba mencari arti dan pemaknaan dari seorang mahasiswa. saya mencoba belajar dan mengikuti perkuliahan dengan rutin serta aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan di internal maupun eksternal kampus dan apa yang saya peroleh dari semua apa yang saya geluti mempunyai makna tersendiri dalam hati dan pikiranku.

Okay ... para sahabat pembaca ceritaku ...
Mungkin hanya itu dulu yang dapat saya ceritakan dan tidak menutup kemungkinan dan bahkan ada cerita-cerita ku berikutnya ...
Kalau sekiranya Anda ingin memberikan pesan atau motivasi terhadap cerita saya, silahkan berikan komentar....
Salam Pena dari ku Cr Demat

Wallahul Mu'afiq Ila Aqwamin Thariqh Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
More aboutMemory of My Life Journey

Persembahan Untuk Ibunda

Diposkan oleh Unknown

Dia adalah orang yang tak asing bagi setiap manusia di muka bumi. Dialah yang telah mengandung kita dengan kesabarannya, melahirkan kita dengan segenap pengorbanan, membesarkan kita dengan kasih sayangnya, dan merawat dengan cintanya. Mungkin bagi kita akan berbeda dalam memanggilnya. Mungkin ada yang memanggil Bunda, Ibu, Umi, Mama, atau apa pun sebutan untuknya. tapi pasti setiap kita akan selalu merindukannya. Baik ketika ia masih hidup terlebih mungkin bagi sahabat-sahabat kita yang telah ditinggal olehnya. Oleh sebab itu saya akan sedikit bercerita tentang Bunda. Mungkin Bunda tidak membaca apa yang saya harapkan, tapi saya berharap Allah menyampaikannya pada bunda. Bahwa betapa rindunya kami akan bunda-bunda kami dirumah. “Persembahan untuk Ibunda”

Bagiku sendiri sosok Bunda adalah orang yang sangat penting bagiku. Banyak kisah tak terlupakan saat-saat bersamanya. Dulu dan kini. Semua berjalan indah, kasih sayangnya, pengorbanannya, cintanya, semua membuat diri ini semakin rindu padanya.

Banyak kisah inspiratif yang aku temukan tentang pengorbanan Bunda. yang semakin membuatku semakin rindu padanya, semakin ingin berjumpa dengannya, menikmati masakannya. dan bercerita apapun padanya walau mungkin dia tidak begitu mengerti karena keterbatasan pendidikan yang ia peroleh. Sehingga sulit memahami kata-kataku yang kadang terlalu ‘tinggi’, dan aku tetap bercerita tanpa memperdulikan apakah bnda mengerti atau tidak. Maaf ya bunda.
More aboutPersembahan Untuk Ibunda

Politik Menyakiti Hati Rakyat

Diposkan oleh Unknown

MENGAPA kita gunakan judul seperti itu? Karena cara berpolitik yang diterapkan para politisi sekarang ini sungguh tidak memedulikan perasaan rakyat. Mereka tahu apa yang dilakukan menyakiti hati rakyat, tetapi mereka malah memicu  rasa sakit hati itu.    Pemberian remisi dan grasi kepada para koruptor merupakan tindakan yang sangat menyakti hati rakyat. Apalagi itu hanya diberikan kepada orang-orang dekat, orang-orang memunyai akses kepada kekuasaan. Ini sungguh tidak sejalan dengan kampanye yang selalu dilontarkan bahwa kita tidak akan berkompromi terhadap korupsi.      Belum lagi habis rasa kecewa masyarakat terhadap pejabat pemerintah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie tanpa hujan, tanpa angin mengatakan bahwa mantan Direktur Bank Indonesia Aulia Pohan tidak terlibat korupsi. Atas dasar itu besan Presiden itu tidak bisa dikategorikan sebagai koruptor.

Ketua DPR yang berasal dari Partai Demokrat itu rupanya ingin cari muka kepada Presiden yang menjadi pimpinan partainya. Karena remisi dan pembebasan sang besan banyak dikritik orang, Marzuki sepertinya ingin mencari pembenaran terhadap langkah yang ditempuh pemerintah.

Seharusnya kalau memang ingin menjalankan kebijakan yang akan dilakukan, lakukan saja. Kalau pun masyarakat berkomentar karena merasa sakit hati, itu hak dari  masyarakat melampiaskan kekecewaannya, karena mereka merasakan adanya ketidakadilan. Kritik masyarakat itu adalah harga yang harus dibayar atas kebijakan yang diambil pemerintah.      Tidak ada kebijakan yang tidak ada risikonya. Ketika pemerintah mengambil sebuah kebijakan, maka pasti ada risiko yang harus mereka bayar. Risiko dari pemberian remisi dan grasi kepada koruptor adalah hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap kesungguhan pemerintah dalam memberantas korupsi.      Kalau pemerintah ingin mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat, maka harus ada tindakan nyata dalam memberantas korupsi. Pemerintah misalnya melakukan penyelidikan khusus terhadap dugaan rekening gendut jenderal polisi. Atau tindakan lain yang mengungkap korupsi kelas kakap. Bukan dengan mencari pembenaran atas kebijakan yang sudah dilakukan.      Sekarang ini ibaratnya kerusakan sudah terjadi, the damage have been done. Yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengembali kepercayaan yang sudah terlanjur rusak ini. Dan itu hanya bisa dilakukan dengan tindakan yang nyata.      Cara yang dilakukan  Ketua DPR hanya semakin menyakiti hati rakyat. Tepat karikatur yang digunakan Koran Tempo, "Maju tak gentar, membela besan Presiden". Kesan itu tidak bisa terhindarkan karena kuat sekali keinginan  Ketua DPR untuk melakukan pembenaran, atas sebuah tindakan yang sudah terbukti di pengadilan sebagai tindak pidana korupsi.      Kalau saja Aulia Pohan memang tidak terlibat tindak pidana korupsi, Marzuki Alie seharusnya bersuara ketika besan Presiden itu diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Kalau Ketua DPR ingin melawan ketidakadilan yang ia yakini, seharusnya ia protes ketika Aulia Pohan disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.      Ketika Aulia Pohan sudah divonis hukuman penjara oleh Pengadilan Tipikor, maka terbuktilah secara sah ia ikut melakukan korupsi terhadap dana milik Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia sebesar Rp 100 miliar. Atas vonis tersebut maka Aulia Pohan harus menerima fakta bahwa ia akan disebut sebagai koruptor.     

Sekarang ini muncul gugatan atas keseriusan kita memberantas korupsi. Kita dianggap tidak konsisten dalam menetapkan korupsi sebagai kejahatan yang luar biasa (extraordinary crime). Kita memerlakukan korupsi sama saja dengan kejahatan umumnya.    

Pemerintah bahkan menggunakan alasan kemanusiaan dalam pembenaran pemberian grasi dan remisi kepada para koruptor. Bahkan supaya kelihatan Pancasilais digunakan sila "kemanusiaan yang adil dan beradab" dan dengan demikian sah untuk memberikan grasi kepada Bupati Kutai Kertanegara Syaukani HS.     

Karena sifatnya menghukum dan memberikan penjeraan, hukum haruslah keras. Adagium Ilmu hukum bahkan mengatakan, lex dura sed tamen scripta, hukum itu memang kejam, kaku, dan keras.       Atas dasar itulah seorang eksekutif pasar modal di Amerika Serikat, Bernard Madoff dijatuhi hukuman 150 tahun penjara, karena kejahatan yang dinilai luar biasa dan merugikan perekonomian nasional. Kita tahu bahwa tidak mungkin ada orang yang usianya sepanjang itu. Tetapi karena sifat hukum yang memang kejam, kaku, dan keras, ibaratnya sesudah meninggal pun Madoff harus dikubur dulu di dalam penjara.     

Kita seringkali keliru dalam menerapkan rasa kemanusiaan itu. Ketika dua janda pahlawan yang tua renta memerjuangkan tempat tinggalnya, Menteri Hukum dan HAM tidak menggunakan dasar kemanusiaan untuk menghentikan tuntutan hukum kepada mereka. Atau ketika jumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang melebihi kapasitas yang seharusnya, tidak ada rasa kemanusiaan yang dipakai untuk misalnya melepas saja narapidana di sana.     

Jelas sekali apa yang terjadi dalam pemberian grasi dan remisi kepada para koruptor tidak ada hubungannya dengan sikap kemanusiaan. Itu hanya pencitraan bahwa pemerintah peduli, padahal yang dimaksudkan adalah membela teman-teman dan kerabat.      Hentikan politik yang hanya menyakiti hati rakyat. Rakyat ini bukanlah orang yang mudah dibodohi. Tindakan seperti yang dilakukan Ketua DPR dalam membela besan Presiden hanya memerdalam luka yang sudah menyakitkan.

by : Suryopratomo

More aboutPolitik Menyakiti Hati Rakyat