free web site traffic and promotion

Memory of My Life Journey

Diposkan oleh Unknown on Tuesday, July 12, 2011



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Berawal dari sebuah desa terpencil yang dinamakan Desa Kuala Enok-Kecamatan Tanah Merah sebelah selatan dari Kabupaten Indragiri Hilir Riau, ada seorang Ibu yang tengah melahirkan seorang anak bayi yang kata orang sangat mungil dan menggemaskan pada saat itu. setelah beberapa hari anak bayi yang mungil itu di beri nama Syahruddin Demat. yang mana "Syahruddin"  itu bermakna Bulan Agama dan "Dema" merupakan singkatan dari kedua orang tuaku yaitu Ayah "Daeng Mattari" dan Ibu "Daeng Mattajang".

Di dalam keluarga aku merasa sangat bahagia, karena ada banyak yang menjagaku dan menasehatiku, aku memilki saudara perempuan 4 (empat) orang (kakak), saudara laki-laki 1 (satu) orang (abang) dan adik laki-laki 1 (satu) orang dan saya berada dalam posisi anak yang ke 6 (enam) dari 7 (tujuh) bersaudara.

Semasa kecilku, kehidupanku di penuhi dengan permainan, apalagi semasa saya mulai masuk sekolah di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) yang dimana letak sekolah itu tidak jauh dari kediaman orang tuaku, hanya bermodalkan jalan kaki. semasa saya sekolah di MI ada banyak cerita dan kenangan semasa kecil dulu, mulai dari sebuah tangisan anak kecil ketika di marahi oleh Bapak dan Ibu Guru, belajar sholat dan mengaji, ikut perlobaan, sampai tertawa terbahak-bahak bersama teman-temanku dan akhirnya sampai kelulusan di umumkan untuk menuju sekolah menengah pertama.

Tamat dari Madrasah Ibtidaiyyah (MI), kedua orang tuaku mengarahkan aku untuk melanjutkan sekolah ke Madrasah Tsanawiyyah atau sering di sebut MTs, dan aku pun berbesar hati menerimanya, karena sekolah  itu tepat di belakang rumahku sehingga mempermudah dan mempercepat akses aku ke sekolah alias jarang terlambat, tidak sama dengan sahabat-sahabatku yang lain harus melalui jalan yang jauh untuk sampai ke sekolah dan terkadang terlambat sehingga di tidak izinkan tuk mengikuti pelajaran pertama.

Hari pertama aku duduk di bangku sekolah MTs kelas I C sangatlah menyenangkan karena aku bisa bertemu kembali sama sahabat-sahabatku semasa MI dulu dan mendapatkan sahabat-sahabat baru. Proses demi proses aku belajar untuk beradaptasi dengan semua ilmu pengetahuan yang di ajarkan oleh para tenaga pengajar di MTs agar aku bisa membahagiakan kedua orang tuaku, dan alhumdulillah semua proses yang aku lalui di masa MTs berbuah hasil yang membanggakan karena aku selalu masuk di kuota 10 besar siswa terbaik mulai dari kelas I sampai kelas III dan bahkan sampai aku tamat dari MTs.

Pada suatu saat di mana aku masih berusia 10 tahun, aku sudah merasa kehilangan sosok wanita (Ibu) yang sangat saya banggakan, karena Dia telah bersusah payah telah melahirkan aku, Dia selalu ada di dekatku dan selalu mensehatiku ketika aku berada di jalan yang salah. Yang mana pada saat usia ku yang belum dewasa aku masih sangat membutuhkan seorang Ibu, tapi apa mau dikata Allah berkehendak memanggil hamba-Nya karena Dia adalah Maha Sang Pencipta segalanya. Dan yang pasti nama Ibuku akan selalu terpatri dalam hatiku dan tak akan tergantikan oleh wanita manapun.

Semasa umur ku sudah mencapai usia 12 Tahun dan saya pun masih duduk di bangku sekolah MTs kelas III waktu itu, aku mencoba belajar untuk mandiri dengan mencari penghasilan sendiri seperti para sahabat-sahabat ku di dekat rumah ku, mereka semua mencari penghasilan sendiri dan tetap saja sekolah untuk membantu ekonomi keluarga, meskipun pekerjaan itu terbilang pekerjaan sangat melelahkan dan menyita waktu banyak, yang pasti minimal uang jajan di sekolah tidak di subsidi lagi sama orang tua. dan pekerjaaan itupun saya tekuni hampir 8 (delapan) tahun. karena orang tuaku hanyalah seorang petani, terlebih lagi harus membiayai sekolah ke tujuh anak-anaknya dan kebutuhan sehari-hari dalam keluarga.

Setelah saya lulus sekolah di MTs saya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 01 Tanah Merah. di mana saat itu ada banyak kenangan indah mulai dari persoalan Ilmu Pengetahuan, tentang cinta, kebersamaan bersama sahabat-sahabat, tangisan dan kebahagiaan dan ada banyak lage, seperti halnya syair lagu yang di tulis oleh Alm. Chrisye yang berjudul "Kisah Kasih di Sekolah".

Selama proses 3 (tiga) tahun aku duduk di bangku sekolah SMA, tiba lah saat-saat yang menegangkan karena akan ada pengumuman kelulusan tingkat SMA, pada saat itu semua sahabat-sahabatku pada berdo'a agar mereka lulus termasuklah saya. dan Alhamdulillah pada saat itu saya dinyatakan lulus dari sekolah dan saya pun bersyukur kepada Allah SWT dan orang tuaku pun merasa bangga dan senang mendengarnya.

Setelah lulus dari SMA saya mencoba memberanikan diri untuk berbicara kepada orang tuaku mengenai kelanjutan pendidikanku ke perguruan tinggi dan orang tuaku pun sepakat dan mengamini keinginanku, seperti halnya para saudara-saudaraku (Kakak) yang mampu menyandang gelar kesarjanaannya.

Berangkat meninggalkan orang tua, keluargaku dan daerah kelahiranku dengan berbekalkan ijazah SMA, saya mencoba mendaftarkan diri di salah satu perguruan tinggi kota Jambi dengan memilih jurusan ekonomi manajemen, dan Alhamdulillah saya pun lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru dan sah menyandang status sebagai mahasiswa. yang paling ironisnya ada banyak sahabat-sahabatku di masa SMA dulu yang tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena keterbatasan finansial keluarganya, tapi saya tidak pernah merasa bangga jadi Mahasiswa dan tidak mengkerdilkan ketika bertemu dengan mereka karena mereka sahabatku dan merekalah yang telah mengisi hari-hari ku semasa sekolah dulu.

Saya tidak pernah menyangka kalau saya bisa seorang Mahasiswa, karena yang saya tahu jadi Mahasiswa itu tidak gampang dan sangat sulit, sehingga saya mencoba mencari arti dan pemaknaan dari seorang mahasiswa. saya mencoba belajar dan mengikuti perkuliahan dengan rutin serta aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan di internal maupun eksternal kampus dan apa yang saya peroleh dari semua apa yang saya geluti mempunyai makna tersendiri dalam hati dan pikiranku.

Okay ... para sahabat pembaca ceritaku ...
Mungkin hanya itu dulu yang dapat saya ceritakan dan tidak menutup kemungkinan dan bahkan ada cerita-cerita ku berikutnya ...
Kalau sekiranya Anda ingin memberikan pesan atau motivasi terhadap cerita saya, silahkan berikan komentar....
Salam Pena dari ku Cr Demat

Wallahul Mu'afiq Ila Aqwamin Thariqh Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

{ 4 komentar... read them below or add one }

Latifah Ratih said...

ditunggu cerita kelulusan perguruan tingginya ^_^

Unknown said...

Suatu saat pasti akan kuceritakan kepada ade' ....

NIT NOT said...

semoga semua yang diraih hingga saat ini tidak menjadi sia2 dan menjadi kebanggan kedua orang tua terlebih almarhumah ibunda tercinta...amiin..

Unknown said...

thanks sahabat ...
semoga tidak menjadi sia2 ...

Post a Comment