free web site traffic and promotion

Pluralisme Sebagai Kekuatan Masa Depan Bangsa

Diposkan oleh Unknown on Sunday, November 25, 2012


Kemerdekaan bangsa Indonesia yang direbut dengan darah pejuang tentu harus di isi dengan pembangunan segenap lapisan masyarakat, termasuk pemuda. Agar bangsa Indonesia dapat tumbuh sebagai bangsa yang kuat serta mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di kancah pergaulan internasional dan tidak kembali terjajah. Bung Karno (Mantan Presiden Indonesia) pernah berpesan, bahwa penjajahan akan terus ada di muka bumi dalam berbagai bentuk imperialisme baru. Mulai dari imperialisme ekonomi, imperialisme politik, hingga imperialisme budaya. Bangsa yang kuat akan cenderung menjajah bangsa yang lemah dan negara yang lemah akan cenderung takluk dalam genggaman negara adikuasa.

Dalam menghadapi berbagai bentuk imperialisme baru, memandirikan bangsa agar tetap dapat terus berdiri sama tegak dan sama tinggi (sederajat) dengan bangsa-bangsa lain di dunia adalah cara yang mungkin untuk dilakukan. Hal itu adalah bentuk perjuangan nyata di era kemerdekaan seperti sekarang ini. Bukan lagi dengan senjata tetapi dengan keunggulan dan kemampuan bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Karena kehidupan dan kematian merupakan hal yang pasti, yang kini hidup kelak akan mati dan digantkan oleh generasi berikutnya. Sebagai penerus kehidupan maka perjuangan itu mesti diteruskan dalam estafet yang tiada henti. Jelas bahwa generasi penerus estafet perjuangan bangsa itu adalah generasi muda saat ini.

Pemuda adalah harapan masa depan bangsa, kata-kata tersebut tentunya bukan sekedar retorika untuk melebih-lebihkan peran pemuda. Sebab ditangan pemudalah masa depan bangsa berada. Ketika para pemegang tampuk pemerintahan kelak pensiun, ketika para eksekutif dan profesional kelak uzur, ketika para entrepreneur kelak menjadi tua, ketika para pemuka adat sudah tidak lagi sanggup mengingat perjalanan sejarah, ketika guru sudah tidak sanggup lagi melihat huruf-huruf yang terangkai didalam sebuah buku. Maka pemudalah yang nantinya akan menggantikan mereka.
 
"Kami tidak lagi bisa berkata, kau lah sekarang yang berkata
teruskan, teruskan jiwa kami…" (kata chairil anwar)

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment